Panduan Super Simpel: Menaklukkan Daftar Pustaka Gaya APA

Daftar Isi
Ilustrasi menyusun daftar pustaka
Ilustrasi menyusun daftar pustaka 


HOME WORK - Menulis karya ilmiah, tugas akhir, atau bahkan artikel serius seringkali diakhiri dengan satu tantangan yang sering bikin jidat berkerut: Daftar Pustaka. Bagian ini bukan cuma sekadar tempelan, tapi bukti bahwa tulisan Anda didukung oleh sumber yang valid dan Anda menghargai jerih payah penulis aslinya. Ibaratnya, ini adalah etika dalam dunia tulis-menulis.

Di antara berbagai gaya penulisan daftar pustaka yang ada—seperti MLA, Chicago, atau Harvard—gaya APA (American Psychological Association) Style adalah salah satu yang paling populer, terutama di bidang ilmu sosial, pendidikan, dan psikologi. Gaya ini dikenal karena kesederhanaan dan fokusnya yang kuat pada Penulis dan Tahun Publikasi.

Mungkin Anda pernah merasa pusing melihat aturan yang bejibun, titik, koma, huruf miring, dan tanda kurung yang seolah diletakkan sembarangan. Tapi, jangan khawatir! Artikel ini akan membimbing Anda langkah demi langkah, dengan bahasa yang mudah dipahami, untuk menguasai APA Style, khususnya yang terbaru (Edisi ke-7), sehingga Anda bisa menyusun daftar pustaka yang rapi, benar, dan profesional. Anggap saja ini resep masakan yang tinggal Anda ikuti, tanpa perlu jadi chef profesional!

Mengapa Harus Pakai APA Style?

Sebelum masuk ke teknis, mari pahami kenapa APA Style begitu diandalkan. Gaya ini membuat pembaca bisa dengan cepat melacak sumber informasi yang Anda gunakan. Fokus utamanya adalah informasi dasar: Siapa yang menulisnya dan Kapan itu dipublikasikan.

Secara umum, elemen penting dalam daftar pustaka dengan APA Style selalu berputar pada empat hal utama, yang bisa disingkat menjadi formula sederhana:

Penulis: Siapa yang bertanggung jawab atas karya tersebut.

Tanggal: Kapan karya itu diterbitkan.

Judul: Nama dari karya tersebut.

Sumber: Di mana pembaca bisa menemukan karya tersebut (misalnya, penerbit, nama jurnal, atau URL).

Jika Anda bisa mengidentifikasi empat elemen ini dari setiap sumber yang Anda gunakan, 90% pekerjaan Anda sudah selesai!

Resep Dasar Penulisan: Sumber dari Buku

Buku adalah sumber rujukan paling umum. Berikut adalah "resep" untuk menuliskannya dalam APA Style, yang sudah disederhanakan dari Edisi ke-7 yang terbaru.

Buku dengan Satu Penulis

Formatnya sederhana: Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun Publikasi). Judul Buku (Dicetak Miring). Nama Penerbit.

Nama Penulis: Tuliskan nama belakangnya dulu, diikuti koma, lalu inisial nama depannya. Jika namanya Budi Santoso, tulisnya Santoso, B.

Tahun: Taruh di dalam tanda kurung, diikuti titik.

Judul: Wajib dimiringkan (Italic). Hanya huruf pertama kata pertama judul dan subjudul, serta kata setelah titik dua, yang ditulis kapital.

Penerbit: Akhiri dengan nama penerbit. Ingat, dalam Edisi ke-7, Kota Terbit TIDAK perlu dicantumkan lagi.

Contoh: Santoso, B. (2020). Psikologi komunikasi: Panduan praktis berbicara di depan umum. Elex Media Komputindo.

Buku dengan Banyak Penulis

Bagaimana jika ada dua, tiga, atau bahkan lebih dari 20 penulis?

Dua Penulis: Pisahkan nama pertama dan kedua dengan tanda ampersan (&).

Contoh: Santoso, B., & Kusuma, A. (2018). Belajar menulis esai yang memukau. Gramedia Pustaka Utama.

Tiga sampai Dua Puluh Penulis: Cantumkan nama semua penulis. Nama penulis terakhir tetap dipisahkan dengan tanda ampersan (&).

Contoh: Santoso, B., Kusuma, A., & Dewi, P. (2019). Filosofi di balik secangkir kopi. Penerbit Buku Kompas.

Lebih dari Dua Puluh Penulis: Tuliskan 19 nama penulis pertama. Setelah nama ke-19, gunakan tiga titik elipsis (...), lalu akhiri dengan nama penulis terakhir.

Resep Praktis untuk Sumber Jurnal

Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah (disebut juga jurnal akademik) adalah sumber yang sangat kredibel, dan formatnya sedikit berbeda dari buku.

Formatnya: Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun Publikasi). Judul artikel. Nama Jurnal (Dicetak Miring), Volume (Dicetak Miring)(Nomor Isu), Halaman. DOI atau URL.

Membedah Elemen Kunci Jurnal

Judul Artikel: Tidak dimiringkan, dan hanya huruf pertama kata pertama yang kapital.

Nama Jurnal: Wajib dimiringkan (Italic), dan setiap kata utama dimulai dengan huruf kapital (misalnya: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik).

Volume dan Isu: Volume dimiringkan, sedangkan (Nomor Isu) di dalam kurung tidak dimiringkan.

DOI (Digital Object Identifier): Ini adalah kode unik yang menjamin artikel tersebut selalu bisa ditemukan secara online. Jika ada, cantumkanlah. Formatnya sekarang disajikan sebagai URL lengkap: https://doi.org/xxxxxxxx. Jika tidak ada DOI, cantumkan URL jurnalnya jika diakses online.

Contoh: Rifqiaulian, T. (2025). ACARA SURVIVAL IDOLA DI ASIA TIMUR: SEJARAH DAN DAMPAKNYA SEBAGAI FENOMENA GLOBAL. Multikultura 4 (4), 1059-1070. https://doi.org/10.7454/multikultura.v4i4.1199

Ingat: Jika Anda mengaksesnya secara online, jangan lagi menggunakan frasa seperti "Diambil dari" atau "Retrieved from" sebelum URL. Cukup cantumkan URL atau DOI-nya saja.

Resep Kilat untuk Sumber Digital: Situs Web

Di era digital, kita sering merujuk pada artikel dari situs berita, blog, atau laman organisasi. Penulisannya harus mencakup tanggal yang lebih spesifik.

Formatnya: Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul laman atau artikel. Nama Situs Web (Dicetak Miring). URL.

Tanggal: Harus lengkap (Tahun, Tanggal Bulan), misalnya (2025, 25 November).

Judul: Sama seperti judul artikel jurnal, tidak dimiringkan.

Nama Situs Web: Dimiringkan (Italic).

Jika Ada Penulis Jelas

Contoh: Rifqiaulian, T. (2025, 26 April). Investasi Pria dan Hubungan Terbalik Rupiah dan Dolar AS. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/tegarrifqi/680c45a934777c0a793415c2/investasi-pria-dan-hubungan-terbalik-rupiah-dan-dolar-as

2. Jika Tidak Ada Penulis (Anonim/Organisasi)

Terkadang, artikel web tidak mencantumkan nama penulis pribadi. Dalam kasus ini, gunakan nama organisasi atau nama situs web sebagai penulis.

Format: Nama Organisasi. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul laman atau artikel. Nama Situs Web (Dicetak Miring). URL.

Contoh: TEGAROOM. (2025, 27 November). Tips Jitu Mengelola Emosi Biar Hidup Lebih Santai. Online.tegaroom.com. https://online.tegaroom.com/2025/11/tips-jitu-mengelola-emosi-biar-hidup.html

3. Jika Tidak Ada Tanggal Publikasi

Sering terjadi di situs web, tanggal publikasi tidak jelas. Gunakan singkatan n.d. (yang berarti no date).

Contoh: Rifqiaulian, T. (n.d.). Cara Membangun Kepribadian Pria Masa Kini yang Positif. https://www.kompasiana.com/tegarrifqi/680333b3ed64157a8c3ed3a2/membangun-kepribadian-pria-masa-kini-yang-positif

Resep Khusus: Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Tugas akhir mahasiswa sering menjadi referensi. Penulisannya punya format yang spesifik untuk menunjukkan bahwa karya tersebut belum diterbitkan secara resmi.

Formatnya: Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul Skripsi/Tesis/Disertasi (Dicetak Miring) [Skripsi/Tesis/Disertasi yang tidak dipublikasikan, Nama Institusi].

Contoh: Rifqiaulian, T. (2025). Analisis Penggunaan Kandoushi yang Menyatakan Outou dalam Manga Detektif Conan Volume 98-99 [Skripsi, Universitas Negeri Jakarta].

Jika Anda mengambilnya dari repositori online kampus (yang biasanya sudah dipublikasikan di internet), Anda harus menambahkan URL atau tautan ke sumbernya.

Format (dengan Repositori Online): Nama Belakang Penulis, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul Skripsi/Tesis/Disertasi (Dicetak Miring) [Skripsi/Tesis/Disertasi, Nama Institusi]. Nama Repositori/URL.

Contoh: Rifqiaulian, T. (2025). Analisis Penggunaan Kandoushi yang Menyatakan Outou dalam Manga Detektif Conan Volume 98-99 [Skripsi, Universitas Negeri Jakarta]. Repositori UNJ. http://repository.unj.ac.id/

Aturan Main yang Harus Diingat

Setelah Anda menguasai format dasar untuk berbagai jenis sumber, ada beberapa aturan penting dalam menata seluruh daftar pustaka Anda:

Pengurutan Alfabetis

Seluruh daftar pustaka Anda harus diurutkan berdasarkan abjad dari huruf pertama nama belakang penulis. Jika ada sumber yang tidak memiliki nama penulis, urutkan berdasarkan kata pertama dari judulnya. Ini adalah aturan wajib dalam APA Style.

Baris Menggantung (Hanging Indent)

Ini adalah ciri khas visual APA Style yang wajib Anda terapkan. Baris pertama dari setiap entri daftar pustaka harus rata kiri, tetapi baris kedua dan seterusnya harus menjorok ke dalam (sekitar 0,5 inci atau lima spasi).

Kesalahan Umum: Menggunakan indentasi standar (baris pertama menjorok).

Cara Benar: Baris pertama rata kiri, baris berikutnya menjorok.

Ini berfungsi agar pembaca bisa dengan cepat menemukan nama penulis dan tahun terbit saat memindai daftar.

Konsistensi Penulisan Nama

Selalu gunakan inisial untuk nama depan dan nama tengah penulis. Jangan pernah mencantumkan gelar akademik seperti Dr., Prof., atau Ir. di dalam daftar pustaka. Fokus hanya pada nama keluarga dan inisialnya.

Spasi

Gunakan spasi ganda (double space) untuk seluruh daftar pustaka. Ini memudahkan pembacaan dan pemisahan antar entri.

Penutup: Daftar Pustaka Bukanlah Monster

Menulis daftar pustaka gaya APA Style mungkin terasa seperti pekerjaan rumah yang rumit pada awalnya, tetapi pada dasarnya, ini hanyalah soal mengikuti pola yang konsisten. Ingatlah empat pilar utamanya: Penulis, Tanggal, Judul, dan Sumber.

Ketika Anda menemukan sumber baru, jangan panik. Cukup identifikasi empat elemen tersebut, lalu cocokkan dengan "resep" format yang sudah kita bahas: Buku, Jurnal, atau Situs Web. Dengan ketelitian dan kesabaran, daftar pustaka Anda akan menjadi bagian yang rapi dan profesional dari karya tulis Anda. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas tulisan Anda dan membuktikan bahwa Anda adalah penulis yang bertanggung jawab. Selamat mencoba!

Posting Komentar